Tuesday, March 20, 2012

KULINER KHAS BETAWI

MAKANAN khas Jakarta dikenal memiliki rasa yang gurih dan cukup menarik sebagai teman minum teh. Makanan-makanan itu adalah :

1. Kerak Telor


Penganan yang satu ini identik dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Sebab, kerak telor selalu dijumpai setiap kali PRJ digelar. Saat ini, kerak telor menjadi makanan langka. Meski merupakan penganan khas Betawi, penjualnya justru kebanyakan berasal dari Sunda, Jawa Barat.

Kerak telor memiliki rasa yang gurih. Rasa gurih itu datang dari bahan-bahan yang digunakan di dalamnya, yaitu beras ketan putih, telur ayam atau bebek, udang yang digoreng kering, bawang merah goreng, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir. Rasa gurih pada kerak telor bersumber dari campuran udang, bawang merah, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, dan gula pasir.

2. Kembang Goyang


Sama seperti kerak telur, camilan khas Betawi ini juga sudah mulai jarang ditemui. Padahal rasanya yang gurih cukup menarik untuk dijadikan sebagai teman minum teh. Tidak percaya? Coba cari snack tersebut di pasar, lalu jadikan teman minum teh. Apabila tidak menemukan penjualnya, Anda dapat membuat sendiri. Siapkan tepung beras, gula, telur, santan, minyak goreng, dan cetakan kembang goyang. Kocok telur dan gula hingga lembut.

Masukkan tepung dan santan. Adukaduk hingga tercampur dan adonan licin. Lalu, panaskan minyak di wajan. Celupkan cetakan kembang goyang ke minyak panas hingga panas. Celupkan cetakan ke adonan. Celup lagi cetakan ke minyak panas. Setelah itu goyang-goyangkan hingga adonan lepas.

3. Roti Buaya



Pembuatan roti berbentuk buaya sebenarnya terinspirasi dari kebiasaan buaya yang hanya menikah sekali sepanjang hidupnya. Nah, berangkat dari situ, roti buaya dijadikan sebagai simbol kesetiaan pasangan yang telah menikah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika roti buaya selalu hadir di setiap acara pernikahan adat Betawi.

Sekarang, mencari roti buaya terbilang sulit. Tidak semua toko roti menjualnya. Jika ingin membeli roti buaya, orang juga biasanya harus memesannya terlebih dahulu. Padahal membuat roti buaya tidaklah sulit. Bahan-bahannya yang terdiri dari terigu, gula pasir, margarin, garam, ragi, susu bubuk, telur, dan pewarna mudah diperoleh. Hanya, membentuk adonan hingga menyerupai buaya memerlukan kesabaran bagi yang tidak terbiasa membuatnya.

4. Kue Rangi




Kue khas Betawi itu kini jarang ditemui. Meski demikian, beberapa resto mulai menawarkan kembali hidangan tersebut. Kue rangi atau biasa disebut sagu rangi terbuat dari tepung kanji dicampur dengan kelapa yang diparut kasar. Dahulu, orang memanggang kue rangi dengan memanfaatkan api yang berasal dari kayu bakar atau arang. Alhasil, kue tersebut menjadi lebih wangi. Jika ingin mencicipinya, Anda juga dapat membuatnya sendiri.

Bahan-bahannya adalah kelapa setengah tua, ampas kelapa, tepung sagu aren, garam, dan gula merah. Cara membuatnya, campur kelapa parut, ampas kelapa, tepung sagu, dan garam. Aduk hingga rata. Panaskan wajan, taruh 1-2 sendok makan adonan. Ratakan hingga tipis. Lalu masak sampai kering dan matang. Setelah itu, taburi permukaannya dengan gula merah, lipat dua, dan angkat jika sudah garing.

SOSIAL BUDAYA SUKU JAWA


     Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.



Kepercayaan

  
     Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

Sistem Sosial Masyarakat Suku Jawa

Masyarakat Jawa mengenal sistem lapisan masyarakat yang nyata perbedaannya, yaitu : 
  • Bendoro atau Bendoro Raden, yaitu golongan bangsawan keturunan raja - raja.
  • Priyayi, yaitu para kaum terpelajar yang memang biasanya berasal dari golongan bansawan juga.
  • Wong Cilik, yaitu golongan sosial paling bawah seperti golongan petani disekitar desa.
Pada kenyataannya sekarang sistem lapisan masyarakat tersebut sudah mulai memudar akibat dari peradaban masyarakat yang semakin berkembang.


Bahasa

    


     Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal denganunggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.


Sumber :

ILMU BUDAYA DASAR



1. Apa yang dimaksud dengan ilmu budaya dasar dan tujuannya?

Jawab :

Ilmu Budaya dasar adalah : Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya dasar : Basic Humanitiesm -> gt; The Humanities ( Humanus ) yang artinya manusia berbudaya dan halus yang berkaitan dengan nilai – nilai manusia.


Tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
a) Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan budaya
b) Mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusian dan budaya
c) Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara dan ahli dibidangnya
d) Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialoh satu sama lain

2. Jelaskan dua pandangan yang menjelaskan unsur – unsur manusia?

Jawab :

a) Manusia terdiri dari 4 unsur :

- Jasad

- Hayat

- Ruh

- Naf


b) Sebagai suatu kepribadian manusia memiliki 3 unsur :


  • Id : Merupakan struktur kepribadian yang paling primitif (pemuasan kebutuhan)

  • Ego : Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang mengatur tingkah laku

  • Super ego : Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir , yang dipengaruhi eksternal, yang menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terintermalisasi