Tuesday, April 24, 2012

Fenomena Budaya di Indonesia

Mitos Nyai Roro Kidul



     Masyarakat di Indonesia sudah biasa dengan mitos-mitos yang ada disekelilingnya. Seperti contohnya mitos tentang Nyai Roro Kidul. Siapakah sesungguhnya Kanjeng Ratu Kidul itu? Benarkah ada dalam kesungguhannya, ataukah hanya dikenal dalam dongeng saja?
Pertanyaan ini pantas timbul, karena Kanjeng Ratu Kidul termasuk makhluk halus. Hidupnya di alam limunan (gaib), dan sukar untuk dibuktikan dengan nyata.
Banyak versi cerita yang beredar tentang asal mula legenda Nyai Roro Kidul ini, salah satunya seperti cerita berikut :

Menurut cerita umum, Kanjeng Ratu Kidul pada mudanya bernama Dewi Retna Suwida, seorang putri dari Pajajaran, anak Prabu Mundhingsari, dari istrinya yang bernama Dewi Sarwedi, cucu Sang Hyang Saranadi, cicit Raja siluman di Sigaluh.

Sang putri melarikan diri dari keraton dan bertapa di gunung Kombang. Selama bertapa ini sering nampak kekuatan gaibnya, dapat berganti rupa dari wanita menjadi pria atau sebaliknya. Sang putri wadat (tidak bersuami) dan menjadi ratu diantara makhluk halus seluruh pulau jawa. Istananya didasar samudra indonesia. Tidaklah mengherankan, karena sang putri memang mempunyai darah keturunan dari makhluk halus.

Diceritakan selanjutnya, bahwa setelah menjadi ratu sang putri lalu mendapat julukan Kanjeng Ratu Kidul Kencanasari. Ada juga sementara orang yang menyebut Nyai Lara Kidul (di keraton surakarta sebutan Nyai Lara Kidul adalah untuk patihnya, bukan untuk Kanjeng Ratu Kidul sendiri). Malahan ada juga yang menyebutnya Nyira Kidul. Dan yang menyimpang lagi adalah: Bok Lara Mas Ratu Kidul. Kata “Lara” berasal dari “Rara”, yang berarti perawan (tidak kawin).

Dikisahkan, bahwa Dewi Retna Suwida yang cantiknya tanpa tanding itu menderita sakit budhug (lepra). Utuk mengobatinya harus mandi dan merendam diri didalam suatu telaga, di pinggir samudra. Konon pada suatu hari, tatkala akan membersihkan muka sang putri melihat bayangan mukanya di permukaan air. Terkejut karena melihat mukanya yang sudah rusak, sang putri lalu terjun kelaut dan tidak kembali lagi ke daratan, dan hilanglah sifat kemanusiaannya serta menjadi makhluk halus.

Ceritaa lain lagi menyebutkan bahwa sementara orang ada yang menamakannya Kanjeng Ratu Angin-angin. Sepanjang penelitian yang pernah dilakukan dapat disimpulakan bahwa Kanjeng Ratu Kidul tidaklah hanya menjadi ratu makhluk halus saja melainkan juga menjadi pujaan penduduk daerah pesisir pantai selatan, mulai darah Jogjakarta sampai dengan Banyuwangi.

Camat desa Paga menerangkan bahwa daerah pesisirnya mempunyai adat bersesaji ke samudra selatan untuk Nyi Rara Kidul. Sesajinya diatur didalam rumah kecil yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut (sanggar). Juga pesisir selatan Lumajang setiap tahun mengadakan korban kambing untuknya dan orang pun banyak sekali yang datang.

Tuesday, April 17, 2012

Pergaulan Sehari-Hari Dilingkungan Kampus

Sebagai bangsa timur apa yang harus dilakukan dalam pergaulan sehari-hari dilingkungan kampus?



Kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat, jelas dari wilayahnya pun sangat berbeda, lingkungan, dan gaya hidupnya. Terutama dalam “kepribadian setiap bangsa”, seperti bangsa barat dan timur dari kepribadian,kebudayaan dan kebiasaan pun berbeda.

Menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tahu bangsa timur identik dengan benua Asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Beda dengan bangsa barat yang pasti kita tau yang merambut pirang dan berkulit putih.
Bangsa timur ialah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah. Mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. Mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

Di lingkungan kampus kita dapat menerapkan budaya bangsa timur yaitu dengan :
  • Saling menegur teman ketika bertemu
  • Berpakain yang sopan
  • Saling tolong menolong
  • Berperilaku sopan santun

Manusia Menciptakan Keindahan

Mengapa manusia menciptakan keindahan?

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.

Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.



Contoh keindahan









Tari Jaipongan

     Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. 

     Kita dapat menikmati keindahan tarian ini dengan melihat gerakan-gerakan para penarinya yang tidak hanya sekedar melenggokkan tubuh tetapi dibalik itu terdapat makna yang tersimpan.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaipongan